fbpx

Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang istimewa dalam kalender Hijriyah. Di antara hari-hari di bulan Dzulhijjah, terdapat sepuluh hari pertama yang memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri dalam Islam. Berikut adalah beberapa kelebihan dan amalan yang dianjurkan selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

1. Hari-hari Terbaik untuk Beramal

Rasulullah SAW bersabda:

“Tiada hari-hari yang amalan shalih padanya lebih dicintai oleh Allah selain hari-hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali seorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatu pun darinya.” (HR. Bukhari).

Ini menunjukkan bahwa amalan pada hari-hari tersebut memiliki keutamaan yang luar biasa di sisi Allah SWT, bahkan melebihi jihad kecuali bagi yang berjuang dan tidak kembali dengan jiwa dan harta.

2. Puasa

Puasa adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan selama sepuluh hari pertama Dzulhijjah, terutama pada hari Arafah (9 Dzulhijjah). Rasulullah SAW bersabda mengenai puasa hari Arafah:

“Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah dapat menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.” (HR. Muslim).

Puasa pada hari-hari selain Arafah juga sangat dianjurkan karena pahalanya sangat besar.

3. Ibadah Haji

Bulan Dzulhijjah adalah bulan pelaksanaan ibadah haji, rukun Islam yang kelima. Mereka yang melaksanakan ibadah haji pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah melakukan berbagai ritual penting seperti tawaf, sa’i, wukuf di Arafah, dan lain-lain. Keutamaan haji sangat besar, dan pelaksanaannya pada hari-hari ini menambah kemuliaan sepuluh hari pertama Dzulhijjah.

4. Sedekah dan Amal Shalih Lainnya

Melakukan sedekah dan berbagai amal shalih lainnya seperti membaca Al-Qur’an, memperbanyak dzikir, berdoa, dan berbuat baik kepada sesama sangat dianjurkan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Setiap amal shalih yang dilakukan pada hari-hari ini dilipatgandakan pahalanya.

5. Hari Raya Idul Adha

Hari kesepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari raya Idul Adha, yang dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban. Pada hari ini, umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Rasulullah SAW bersabda:

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ، إِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا، وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ، فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

“Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr yang lebih dicintai Allah daripada menyembelih kurban. Sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat dengan tanduknya, bulunya, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah kurban itu telah diterima Allah sebelum darah itu jatuh ke tanah. Maka bersihkanlah jiwa kalian dengan berkurban.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim).

Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah waktu yang sangat istimewa dalam Islam. Umat Muslim dianjurkan untuk memanfaatkan hari-hari ini dengan memperbanyak ibadah, amal shalih, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keutamaan dan pahala yang Allah sediakan pada hari-hari ini sangat besar, sehingga merupakan kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ketaatan dan ketakwaannya.

Scroll to Top